Setelah memiliki Liaoning, kapal pengangkut pesawat tempur alias aircraft carrier, Cina akan membangun aircraft carrier kedua. Media asing melaporkan, kapal raksasa itu akan dibangun di Shanghai, tapi belum ada konfirmasi dari Pemerintah Cina.
Sudah bukan hal yang aneh jika Pemerintah Cina merahasiakannya. Sebab, mereka memang berencana membangun armada militer yang sangat kuat di Asia Timur.
Ketegangan dengan Jepang yang juga dikelilingi pangkalan bersenjata Amerika Serikat (AS), semakin menambah motivasi Cina untuk maju dalam bidang ini.
Liaoning dibeli dari Rusia dan dipermak sesuai standar militer Cina. Cina
juga dilaporkan sedang membangun pesawat jet siluman (stealth) yang
bisa mendarat di aircraft carrier, pesawat drone (nirawak), dan kapal
selam nuklir.
Nantinya, ada dua resimen Angkatan Udara untuk satu
aircraft carrier, termasuk pesawat tempur, pesawat intai, pesawat
anti-kapal selam, anti-elektronik, dan pesawat dengan baling-baling.
Pemerintah Cina mengungkapkan, Liaoning dibuat semata-mata untuk tujuan latihan militer. Toh, negara-negara lain mencurigai ini sebagai upaya Cina menunjukkan superioritas militernya.
Nama Liaoning diambil dari nama salah satu provinsi di Cina, yang berbatasan dengan Korea Utara.
Liaoning
memiliki electromagnetic aircraft launch system (EMALS) yang bisa
meluncurkan pesawat tempur dengan bobot lebih berat dari umumnya.
Diperkirakan,
Lioaning juga memiliki sistem misil Flying Leopard 3000 Naval
(FL-3000N) dan Type 1030 close-in weapon system (CIWS), ditambah
Anti-submarine warfare (ASW) khusus untuk anti-kapal selam.
FL-3000N menggunakan sistem yang bisa menjangkau target subsonik dan supersonik dalam jarak sembilan kilometer.