Mujahidin
Islam meraih kemenangan penting pada hari ke-27 Ramadhan 1434 H di
front pertempuran Aleppo. Setelah dikepung dan diserang oleh mujahidin
Suriah selama berbulan-bulan, bandara militer Minneg akhirnya dibebaskan
oleh mujahidin pada Senin (5/8/2013), laporan Ugarit News.
“Lebih
dari 40 tentara kriminal Assad tewas dan 5 tank dihancurkan dan sebuah
tank lainnya diledakkan saat melarikan diri sehingga membakar hangus
tentara di dalamnya. Dua tank lainnya berhasil melarikan diri dan tiga
buah tank berhasil direbut.”
Dalam laman resminya Aleppo Media
Center (AMC) menurunkan analisa khusus terkait kesuksesan mujahidin
membebaskan bandara militer Minneg. Berikut terjemahan analisa AMC yang
dimuat oleh laman resminya pada Selasa (6/8/2013).
Bandara
militer Assad yang terkuat jatuh ke tangan pejuang revolusioner,
bandara militer Minnegh simbol kehebatan pertahanan Rusia
Selama
sepuluh bulan, ratusan korban telah gugur sebagai syahid dan ribuan
lainnya cedera di sekitar bandara militer yang paling kuat pertahanannya
dan paling tangguh, bandara militer Minneg yang telah memayahkan para
revolusioner dan pejuang [mujahidin] di pinggiran Aleppo Utara selama
bulan-bulan yang panjang, telah menguras kemampuan militer dan material
mereka. Bandara militer iru berhenti melakukan kegiatan selama tujuh
bulan, namun karena pertahanannya yang sangat kuat dan parit-paritnya
yang disiapkan dengan tank-tank dan panser-panser militer, para pejuang
revolusi gagal menyerbu masuk ke dalamnya meski telah puluhan kali
mencobanya. Hal itu membuat sebagian pejuang revolusi [mujahidin]
berputus asa untuk merebutnya.
Urgensi strategis bandara militer
Minneg adalah posisinya yang berada di ujung terjauh Suriah Utara,
kawasan yang ingin dikuasai sepenuhnya oleh pejuang revolusi [mujahidin]
setelah mereka berhasil membebaskan lebih dari 95 % wilayah tersebut,
agar menjadi titik pemberangkatan utama guna membebaskan kawasan-kawasan
Suriah lainnya dan sebagai “kawasan aman” yang mereka buat dengan
tangan mereka sendiri tanpa intervensi dari luar.
Peperangan-peperangan
dahsyat dan baku tembak-baku tembak sangat sengit pecah di sekitar
bandara militer Minneg dalam usaha untuk membebaskannya, diikuti oleh
sejumlah kelompok jihad Islam dan kesatuan-kesatuan FSA. Namun
intervensi massif dan terus-menerus pesawat tempur dan kekokohan gedung
Markas Komando menghalangi jatuhnya bandara ke tangan pejuang revolusi
[mujahidin], meskipun puluhan tentara dan perwira rezim telah bertahan
di dalam bandara itu selama beberapa bulan terakhir.
Kerumitan
dan kesulitan yan berat untuk membebaskan bandara militer Minneg
mendorong pejuang revolusi [mujahidin] menggunakan bom mobil untuk
meruntuhkan pertahanan-pertahanan kuat yang telah dibangun oleh Rusia
pada saat membangun bandara militer Minneg pada era Uni Soviet.
Akhir
dari usaha bom mobil ini adalah serangan dengan tank BMP yang membawa
sekitar enam ton bom pada Senin (5/8/2013) pagi. Ledakan bom yang dibawa
dengan tank BMP itu telah menggoyahkan pasukan rezim Assad yang
mempertahankan bandara militer Minneg. Usaha pesawat-pesawat tempur
rezim membombardir pejuang revolusi [mujahidin] tidak lagi bermanfaat
karena pejuang revolusi [mujahidin] telah berhasil menembus pertahanan
berlapis mereka dan masuk ke bangunan-bangunan Markas Komando pada
tengah malam setelah terlibat baku tembak sengit selama lebih dari 12
jam!
Kemenangan besar para pejuang revolusi [mujahidin] Aleppo
dan pembebasan bandara militer Minneg sepenuhnya setelah serangan
terkeras dilayangkan kepada rezim Assad, berselang hanya kurang dari 24
jam janji “sesumbar” Assad kepada para pendukungnya untuk meraih
kemenangan dan mengembalikan dua per tiga wilayah yang telah terlepas
dari kekuasaannya.