MOSKOW -- Para pemimpin Rusia dan Jerman, Kamis (29/8) berbicara melalui
telepon mengenai peningkatan situasi di Suriah. Kedua pihak mencatat
pentingnya laporan senjata kimia yang sedang dipersiapkan penyidik
Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk ditinjau Dewan Keamanan PBB, kata
Kremlin.
Presiden Vladimir Putin dan Kanselir Jerman Angela Merkel membahas tentang berbagai aspek krisis Suriah, kata layanan pers Kremlin dalam satu pernyataan yang dilaporkan RIA Novosti.
Baik Jerman dan Rusia mengenai konflik Suriah sepakat bahwa upaya proaktif mencari penyelesaian politik-diplomatik akan terus dilakukan di PBB dan dalam format lain, kata Kremlin, dan menambahkan bahwa pembicaraan per telepon tersebut diprakarsai oleh pihak Jerman.
Negara-negara Barat sedang mempertimbangkan intervensi bersenjata dalam perang sipil dua tahun setelah ratusan orang tewas pekan lalu di ibu kota Suriah, Damaskus, dalam serangan gas saraf yang oposisi Suriah mengeklaimnya dilakukan oleh pasukan pemerintah.
Pemerintah Suriah dengan cepat membantah tuduhan tersebut dan mengatakan memiliki bukti bahwa kelompok oposisi yang menggunakan senjata kimia tersebut.
Satu tim penyelidik senjata kimia PBB mulai bekerja di Damaskus pekan lalu. Tim ini diharapkan untuk mengunjungi tiga lokasi yang diduga mengalami serangan senjata kimia, termasuk sepekan lalu di Ghouta, bagian timur kota.
Presiden Vladimir Putin dan Kanselir Jerman Angela Merkel membahas tentang berbagai aspek krisis Suriah, kata layanan pers Kremlin dalam satu pernyataan yang dilaporkan RIA Novosti.
Baik Jerman dan Rusia mengenai konflik Suriah sepakat bahwa upaya proaktif mencari penyelesaian politik-diplomatik akan terus dilakukan di PBB dan dalam format lain, kata Kremlin, dan menambahkan bahwa pembicaraan per telepon tersebut diprakarsai oleh pihak Jerman.
Negara-negara Barat sedang mempertimbangkan intervensi bersenjata dalam perang sipil dua tahun setelah ratusan orang tewas pekan lalu di ibu kota Suriah, Damaskus, dalam serangan gas saraf yang oposisi Suriah mengeklaimnya dilakukan oleh pasukan pemerintah.
Pemerintah Suriah dengan cepat membantah tuduhan tersebut dan mengatakan memiliki bukti bahwa kelompok oposisi yang menggunakan senjata kimia tersebut.
Satu tim penyelidik senjata kimia PBB mulai bekerja di Damaskus pekan lalu. Tim ini diharapkan untuk mengunjungi tiga lokasi yang diduga mengalami serangan senjata kimia, termasuk sepekan lalu di Ghouta, bagian timur kota.
Sumber : republika