Perusahaan persenjataan asal Amerika Serikat, General Dynamics, tengah
dalam perundingan penjualan tank ke Arab Saudi, mengalahkan rivalnya
dari Jerman, Krauss-Maffei Wegmann. Demikian harian terbitan Jerman
Handelsblatt mengabarkan, Jumat (12/7/2013).
Harian Jerman itu mengutip seorang sumber yang mengatakan bahwa perjanjian jual beli tank M1 Abrams dari General Dynamics hampir pasti terlaksana.
Sebelumnya, dikabarkan Arab Saudi akan membeli lebih dari 200 unit tank Leopard 2 dari Krauss-Maffei Wegmann meski perusahaan Jerman itu tak pernah memberi pernyataan resmi terkait kabar tersebut.
Berdasarkan sejumlah informasi, Pemerintah Jerman sudah memberi persetujuan awal ekspor 270 unit tank Leopard 2 ke Arab Saudi pada 2011.
Sumber-sumber di Kementerian Pertahanan Jerman mengatakan, pemerintah negeri itu menunda keputusan ekspor tank itu setelah pelaksanaan pemilihan umum Jerman pada September mendatang.
Handelsblatt berspekulasi, Pemerintah Arab Saudi tak ingin menunggu terlalu lama sehingga mengalihkan pandangannya ke General Dynamic.
Seorang tokoh Partai Sosial Demokrat Jerman, Peer Steinbrueck, yang bertarung melawan Kanselir Angela Merkel dalam pemilu mengkritik pemerintahan Merkel yang meningkatkan ekspor persenjataan Jerman.
Setelah Perang Dunia II, Jerman menerapkan pembatasan ketat terhadap ekspor persenjataan, terutama ke kawasan yang kerap terjadi konflik bersenjata atau di kawasan yang tidak menghargai HAM.
Harian Jerman itu mengutip seorang sumber yang mengatakan bahwa perjanjian jual beli tank M1 Abrams dari General Dynamics hampir pasti terlaksana.
Sebelumnya, dikabarkan Arab Saudi akan membeli lebih dari 200 unit tank Leopard 2 dari Krauss-Maffei Wegmann meski perusahaan Jerman itu tak pernah memberi pernyataan resmi terkait kabar tersebut.
Berdasarkan sejumlah informasi, Pemerintah Jerman sudah memberi persetujuan awal ekspor 270 unit tank Leopard 2 ke Arab Saudi pada 2011.
Sumber-sumber di Kementerian Pertahanan Jerman mengatakan, pemerintah negeri itu menunda keputusan ekspor tank itu setelah pelaksanaan pemilihan umum Jerman pada September mendatang.
Handelsblatt berspekulasi, Pemerintah Arab Saudi tak ingin menunggu terlalu lama sehingga mengalihkan pandangannya ke General Dynamic.
Seorang tokoh Partai Sosial Demokrat Jerman, Peer Steinbrueck, yang bertarung melawan Kanselir Angela Merkel dalam pemilu mengkritik pemerintahan Merkel yang meningkatkan ekspor persenjataan Jerman.
Setelah Perang Dunia II, Jerman menerapkan pembatasan ketat terhadap ekspor persenjataan, terutama ke kawasan yang kerap terjadi konflik bersenjata atau di kawasan yang tidak menghargai HAM.
Sumber : kompas.com