Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro yakin keberadaan Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dapat meningkatkan
kesejahteraan kesehatan prajurit TNI/Polri. Alasannya, para prajurit
bisa mendapatkan fasilitas kesehatan optimal tanpa harus menggunakan
fasilitas yang disediakan TNI/Polri.
Dalam
kondisi di luar gawat darurat, Punomo mengakui, para prajurit TNI/Polri
selama ini hanya dapat mengakses fasilitas kesehatan milik
institusinya. Dengan adanya pengalihan ke BPJS, para prajurit dapat
keuntungan menggunakan fasilitas kesehatan lain, diluar fasilitas yang
sudah disediakan instasi TNI Polri.
"Kedepan semoga pelayanan
kesehatan bagi prajurit TNI yang bertugs diwilayah perbatasan dan
tempat-tempat jauh, karena banyak juga prajurit TNI di perbatasan," kata
Purnomo, di Kantornya, Jakarta, kamis (11/7/2013).
Purnomo
menambahkan, pelayanan jaminan sosial kesehatan ini hanya membatasi
jumlah tertanggung sebanyak lima orang. Dengan adanya Pelayanan BPJS
Kesehatan, prajurit TNI/Polri bisa memanfaatkan fasilitas kesehatan
primer (puskesmas), Sekunder (rumah sakit Kodam) dan tersier (Rumah
Sakit seetingkat Rumah sakit Pusat Angkatan Darat).
"Kami
persiapkan data, Menteri kesehatan juga membatu meningkatkan kualitas
kesehatan TNI Polri, sehingga kualitasnya bisa mencapai sesuai keinginan
pemerintah. Suatu program meningkatkan kesehteraan prajurit,"
ungkapnya.
Sebelumnya, TNI Polri telah melakukan pengalihan
program jaminan pemeliharaan kesehatan dan pemanfaatan bersama fasilitas
kesehatan yang dikelolanya ke Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS).
Direktur Utama PT Askes (Persero) Fachmi Idris mengatakan,
sesuai dengan amanat Undang-Undang No 24 Tahun 2011 tentang BPJS, maka
mulai 1 Januari 2014 semua warga negara Indonesia akan terlindungi
program jaminan kesehatan, dan hal tersebut tidak terkecuali Program
Jaminan Pemerlihgaraan Kesehatan (JPK) untuk anggota TNI dan Polri juga
masuk dalam kepesertaan BPJS Kesehatan 1 Januari 2014.
"Tanpa kecuali akan menjadi peserta BPJS kesehatan ternasuk anggota TNI Polri," pungkas Fachmi.(Pew/Shd)
Sumber : liputan6