Jakarta: Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Moeldoko
tampaknya akan menjadi kandidat kuat pengganti Panglima TNI Laksamana
Agus Suhartono yang akan segera habis masa jabatannya.
Hal tersebut disampaikan oleh Anggota Komisi I DPR RI Syaifullah Tamliha yang melihat bahwa Moeldoko menjadi satu-satunya kandidat potensial. Jenderal bintang empat tersebut dianggap sosok yang mampu menengahi berbagai pihak.
"Presiden sepertinya hanya akan menyerahkan satu nama saja, yaitu Moeldoko," jelas Tamliha, saat dihubungi, Minggu (28/7). Tak hanya itu, Tamliha pun melihat DPR RI, Khususnya Komisi I sudah familiar dengan Moeldoko.
"Saya rasa DPR juga mendukung, karena sudah familiar di Komisi I. Siapa lagi jendral yang ada sekarang? Yang tepat? Mungkin ini saatnya pak moeldoko. Kedekatan Moeldoko dengan beberapa tokoh nasional sepertinya akan menjembataninya menjadi Panglima TNI," terangnya.
Tak hanya itu, Komisi I pun menilai rekam jejak Moeldoko dalam kiprah kemiliterannya cenderung bebas dari masalah yang berarti. "Rekam jejak yang dipelajari kami, dia tidak punya masalah sebagai tentara," tutupnya.
Anggota Komisi I DPR RI lainnya, Susaningtyas Kertopati mengatakan jika Moeldoko adalah sosok yang tangguh dan termasuk lulusan terbaik. Namun, KSAL Laksamkana Marsetio pun tidak bisa diremehkan yang juga berlatar seorang doktor atau akademisi.
"Bila dilihat yang bersangkutan berasal dari akademisi juga maka kita bisa berharap TNI kedepan lebih mengedepankan peranan intelektualnya dalam menjaga pertahanan negara, bukan semata hanya masuk dlm konsep bela negara secara tradisional," ujar Susaningtyas.
Saat ini sebagaimana diketahui perang asimetrik yang harus andalkan adalah keluasan pengetahuan yang integral antara kemampuan keprajuritan dan ilmu pengetahuan. (Hafizd Mukti)
Hal tersebut disampaikan oleh Anggota Komisi I DPR RI Syaifullah Tamliha yang melihat bahwa Moeldoko menjadi satu-satunya kandidat potensial. Jenderal bintang empat tersebut dianggap sosok yang mampu menengahi berbagai pihak.
"Presiden sepertinya hanya akan menyerahkan satu nama saja, yaitu Moeldoko," jelas Tamliha, saat dihubungi, Minggu (28/7). Tak hanya itu, Tamliha pun melihat DPR RI, Khususnya Komisi I sudah familiar dengan Moeldoko.
"Saya rasa DPR juga mendukung, karena sudah familiar di Komisi I. Siapa lagi jendral yang ada sekarang? Yang tepat? Mungkin ini saatnya pak moeldoko. Kedekatan Moeldoko dengan beberapa tokoh nasional sepertinya akan menjembataninya menjadi Panglima TNI," terangnya.
Tak hanya itu, Komisi I pun menilai rekam jejak Moeldoko dalam kiprah kemiliterannya cenderung bebas dari masalah yang berarti. "Rekam jejak yang dipelajari kami, dia tidak punya masalah sebagai tentara," tutupnya.
Anggota Komisi I DPR RI lainnya, Susaningtyas Kertopati mengatakan jika Moeldoko adalah sosok yang tangguh dan termasuk lulusan terbaik. Namun, KSAL Laksamkana Marsetio pun tidak bisa diremehkan yang juga berlatar seorang doktor atau akademisi.
"Bila dilihat yang bersangkutan berasal dari akademisi juga maka kita bisa berharap TNI kedepan lebih mengedepankan peranan intelektualnya dalam menjaga pertahanan negara, bukan semata hanya masuk dlm konsep bela negara secara tradisional," ujar Susaningtyas.
Saat ini sebagaimana diketahui perang asimetrik yang harus andalkan adalah keluasan pengetahuan yang integral antara kemampuan keprajuritan dan ilmu pengetahuan. (Hafizd Mukti)
Sumber : metrotvnews