Medan - Hari kelima pasca kerusuhan di Lembaga
Pemasyarakatan Kelas I Medan di Tanjung Gusta, sebagian besar sipir
sudah mulai bertugas kembali di bagian dalam LP. Dalam menjalankan
tugasnya, para sipir ini dikawal anggota TNI.
Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara (Sumut) Amran Silalahi menyatakan, pendampingan sipir oleh personel TNI AD ini dimaksudkan untuk memberikan semangat kepada para sipir dan mengembalikan mental sipir setelah kejadian kerusuhan.
"Kita dampingkan dengan personel TNI, karena harapan saya, semangat mereka kembali sebagaimana selama ini, sebelum kejadian," kata Amran kepada wartawan di LP Tanjung Gusta, Medan, Senin (15/7/2013).
Hingga hari ini, personel TNI memang masih dikedepankan untuk melakukan pengamanan di bagian dalam LP. Mereka juga bersiaga di menara jaga di sudut-sudut bangunan LP Tanjung Gusta.
Sejak kerusuhan LP Tanjung Gusta terjadi, Kamis (11/7), personel TNI dari Kodam I Bukit Barisan ikut dilibatkan dalam pengamanan di LP. Untuk menghindari pergolakan lanjutan, polisi berjaga di luar, sementara personel TNI ditempatkan di bagian dalam LP. Pada saat kerusuhan terjadi, tak dijelaskan alasannya, para napi menolak kehadiran polisi di LP.
Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara (Sumut) Amran Silalahi menyatakan, pendampingan sipir oleh personel TNI AD ini dimaksudkan untuk memberikan semangat kepada para sipir dan mengembalikan mental sipir setelah kejadian kerusuhan.
"Kita dampingkan dengan personel TNI, karena harapan saya, semangat mereka kembali sebagaimana selama ini, sebelum kejadian," kata Amran kepada wartawan di LP Tanjung Gusta, Medan, Senin (15/7/2013).
Hingga hari ini, personel TNI memang masih dikedepankan untuk melakukan pengamanan di bagian dalam LP. Mereka juga bersiaga di menara jaga di sudut-sudut bangunan LP Tanjung Gusta.
Sejak kerusuhan LP Tanjung Gusta terjadi, Kamis (11/7), personel TNI dari Kodam I Bukit Barisan ikut dilibatkan dalam pengamanan di LP. Untuk menghindari pergolakan lanjutan, polisi berjaga di luar, sementara personel TNI ditempatkan di bagian dalam LP. Pada saat kerusuhan terjadi, tak dijelaskan alasannya, para napi menolak kehadiran polisi di LP.
Sumber : detik.com